This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 02 Oktober 2014

Mencoba Apply beasiswa MEXT Monbukagakusho ~Teledor~

"Beasiswa itu bagaikan Gula yang selalu dikerubungi Semut"
Hidup ku selalu rumit, tapi terkadang akhirnya membuat Aku bahagia, selalu ada saja yang Aku korbankan dalam setiap langkah meraihnya. Itu juga karena keteledoran ku... Mungkin bisa dibilang Apes, tapi jika dimaknai dari pandangan positif, ternyata teguran dari Allah bahwa Aku harus berhati-hati lagi.
Sebelumnya, ucapan terimakasih ku kepada Pak Tappil Rambe yang awalnya mengusulkan Jurusan Pendidikan Sejarah PKL ke Luar Negeri, beliau berkeinginan setelah pulang dari 3 Negara yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand maka terbukalah hati para Mahasiswa/i nya untuk melanjutkan ke Jenjang yang lebih tinggi di luar Negeri. Tanggal 14 Mai 2013 lalu kami hampir seluruh keluarga besar Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan beserta para Ibu/Bapak Dosen landing ke Negeri Jiran, dan setelah pulang luar biasa hati terbuka lebar untuk mencoba beberapa beasiswa agar bisa kuliah di luar negeri.

Kepala Indaruk pada Ritual Pernikahan Adat Banjar di Desa Sungai Ular

About the Kingdom's History



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicVOl5csxwoNZo9r0PATgkVJEE_s9g71wtmeM4gojptY4KLR-THj73uh3_e8_15gs47-JsUCYvYlJ0M2_t84YaqCTj5h-6zFhGtgMJTeWSJQulv9ObAy7cGyo8jKhudd8JatMbS5nqTw/s1600/104.jpg

  Sejarah Kepala Indaruk
            Konon dulunya di daerah Kalimantan Selatan ada cerita rakyat mengenai asal usul kepala indaruk yang hingga kini masih dilaksanakan oleh sebagian orang di Desa Sungai Ular. Awalnya sepasang suami istri pergi ke sebuah Lubuk (Lubuk Tatau). Panggilannya Mamak emon dan Abah Emon (sebutan untuk orang tua Emon). Mereka menangguk ikan untuk dijadikan lauk makan, tetapi bukannya ikan yang didapat, mereka menemukan sebuah telur besar. Mereka langsung membuangnya, menangguk lagi masih saja mendapatkan telur yang tadi telah dibuang, setelah itu mereka membuang telur yang mereka temukan kedua kalinya, dalam tanggukan ketiga mereka menemukan telur yang mereka buang tadi. Hingga akhirnya kedua pasangan tersebut kesal dan membawa pulang telur sebesar kelapa tersebut.

Makanan Olahan Khas Banjar Desa Sungai Ular, Kecamatan Secanggang

Urang Banjar di Desa Sungai Ular terkenal pandai mengolah makanan dengan cara mengawetkan/memaja. Ilmu memasak tradisional masyarakat Banjar masih melekat hingga saat ini, turun temurun dari leluhur yang dibawa dari tanah kelahiran, karena ujar urang bahari “Semua kebaikan dan keburukan melalui perut”, jadi makanlah yang halal jangan yang haram, karena isi perut adalah segala-gala iman. Jadi, memasak adalah unsur budaya yang sangat penting, sebab mempengaruhi harkat dan martabat seseorang. Makanan khas Banjar yang terkenal hingga kini di Kalimantan Selatan maupun di Desa Sungai Ular adalah Wadi’ dan Mandai. Dua jenis kuliner menggiurkan yang tidak ada pada suku lain manapun.
 
·      Wadi’ (Ikan fermentasi), yaitu ikan sawah seperti sepat, papuyu, badau ataupun ikan air tawar lainnya yang diberi garam bercampur rebuk beras atau gabah yang disangrai/ digoreng tanpa minyak, yang selanjutnya ditumbuk kasar. Dalam proses mawadi`, harus dicampur garam yang banyak, agar ikan tetap awet dan tidak mudah busuk. Ikan yang di proses seperti ini disebut Wadi`. Ikan olahan yang di fermentasi ini awet hingga satu tahun lamanya di dalam toples. Untuk mengkonsumsinya menjadi lauk, ikan wadi` harus di goreng terlebih dahulu, atau ditambahkan sedikit bawang. Untuk olahan lainnya, wadi` juga sangat enak dimasak dengan bungkusan daun pisang dipais/dipepes. Wadi` di Desa Sungai Ular merupakan makanan langka yang sangat diminati masyarakat di Desa tersebut. Wadi bisa ditemukan ketika musim penghujan datang, dimana banyak terdapat ikan-ikan sawah untuk diolah menjadi wadi`.

Minggu, 21 September 2014

Goa dan Candi Surowono, Pare-Kediri


                       GOA SUROWONO
Weekend di Kampung Inggris, Pare-Kediri menjadi ajang wajib untuk refleksi otak bagi pendatang dari berbagai penjuru Nusantara dengan tujuan belajar Bahasa Inggris di Perkampungan Besar seperti Kampung Pare ini. Go cycle adalah cara yang ampuh untuk menghilangkan penat selama 6 hari mengikuti program pelatihan Bahasa setiap minggunya. Hari ini, saya bersama kelima sahabat saya ingin mengunjungi Goa Surowono di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kota Kediri, Jawa Timur. Sekitar ± 30 menit mengayuh sepeda, kami sampai di Kawasan Situs bersejarah Goa Surowono, dengan tiket masuk Rp 1.000,- dan membayar Guide Rp 2.000,- karena katanya bisa nyasar karena terdapat banyak cabang jalan.
Ada sesuatu yang berbeda dari Goa yang lebih cocok disebut lorong sempit dengan konstruksi lebar ± 80 cm ini dan panjang ± 100 meter.