Goa dan Candi Surowono, Pare-Kediri

                       GOA SUROWONO

Weekend di Kampung Inggris, Pare-Kediri menjadi ajang wajib untuk refleksi otak bagi pendatang dari berbagai penjuru Nusantara dengan tujuan belajar Bahasa Inggris di Perkampungan Besar seperti Kampung Pare ini. Go cycle adalah cara yang ampuh untuk menghilangkan penat selama 6 hari mengikuti program pelatihan Bahasa setiap minggunya. Hari ini, saya bersama kelima sahabat saya ingin mengunjungi Goa Surowono di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kota Kediri, Jawa Timur. Sekitar ± 30 menit mengayuh sepeda, kami sampai di Kawasan Situs bersejarah Goa Surowono, dengan tiket masuk Rp 1.000,- dan membayar Guide Rp 2.000,- karena katanya bisa nyasar karena terdapat banyak cabang jalan.

Ada sesuatu yang berbeda dari Goa yang lebih cocok disebut lorong sempit dengan konstruksi lebar ± 80 cm ini dan panjang ± 100 meter.
Tidak seperti Goa pada umumnya yang memiliki pintu masuk yang menganga lebar dan memiliki langit-langit yang tinggi, serta suasana angker yang merayap. Goa Surowono lebih cocok disebut sebagai lorong bawah tanah yang menjurang kebawah dengan aliran air bening yang cukup deras, ketika melintas di dalam Goa, kita hanya bisa melewatinya persatu orang, karena lorong yang sempit memungkinkan hanya dapat dilewati satu orang lalu beruntun di belakang yang lainnya seperti Kereta Api, hehehe….

Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap penduduk setempat, konon dari sejarah yang diceritakan masyarakat, Goa Surowono merupakan system kanal peninggalan Kerajaan Hindu/ Kerajaan Kediri. Tetapi nah loh… pengamatan saya sendiri yang tergambar dari analisa saya, lorong ini adalah lorong buatan atau pahatan berbentuk persegi. Lorong-lorong ini terdapat tambahan-tambahan pahatan yang tidak terlalu tua memungkinkan agar lebih terlihat menarik dengan konstruksi tinggi yang berlainan, pada saat melintas dilorong pertama, lorong dapat dilintasi dengan berdiri, lalu berikutnya menunduk dan menuju batas finish, pengunjug harus duduk atau merangkak dan tarik-tarikan kaki karena lorong susah dilalui.

Setelah puas basah kuyup, saya beserta sabahat beralih lokasi ke Candi Surowono yang tidak jauh dari Sumur Goa Surowono, bersepeda sekitar 7 menit, kami sampai ke Situs Candi dengan tarif masuk Rp 1.000,-

                                                                 

                                                CANDI SUROWONO

Candi Surowono dengan nama aslinya Wishnubhawanapura merupakan sebuah Candi Hindu dari zaman Kerajaan Kediri yang diperkirakan dibangun pada tahun 1390 M dan selesai dibangun pada tahun 1400 M, digunakan sebagai tempat pensucian atau Pendharmaan bagi Wijayarajasa, yang berukuran kecil dengan ukiran-ukiran relief yang menceritakan kehidupan Kerajaan pada masa kejayaannya, lalu terdapat relief Arjuna Wiwaha, relief Bubuksah, dan relief Sri Tanjung dan terdapat beberapa buah Arca sebatas dada bertangan empat yang diletakkan terpisah dari bangunan Candi dengan kondisi yang sudah tidak sempurna karena dimakan usia.

Sebuah arca batu lainnya tanpa bagian bawah dan bagian atas rusak, yang tampak seperti seorang pendeta berjanggut bertubuh bungkuk dengan hiasan di telinga dan lehernya, sementara posisi tangannya tampak menyangga ke atas.

Arca batu lainnya yang tanpa bagian bawah juga, namun dengan posisi badan yang lebih tegak, hiasan telinga yang lebih pendek dan wajah yang masih lebih utuh, dengan posisi tangan yang juga menyangga ke atas.

Selain itu, banyak sekali batuan Candi sisa bangunan yang diletakkan di daerah terbuka pada pelataran candi yang tidak disusun kembali menjadi sebuah bangunan.

NOTE :  Lestarikanlah Situs-situs Bersejarah di Bumi Nusantara ini, sesungguhnya masa lalu adalah sketsa untuk rangkaian gambar perbaikan di masa depan.

Semoga bermanfaat, Arigatou ^_^…